Rp9 Miliar Dana Penanganan Covid-19 Di Labuhanbatu Masih Sangkut, Manajemen RSUD : Memang Belum Dibayarkan

Mar 17, 2025 - 21:30
 0
Rp9 Miliar Dana Penanganan Covid-19 Di Labuhanbatu Masih Sangkut, Manajemen RSUD : Memang Belum Dibayarkan
Ilustrasi. Covid-19

IKABINA.COM (RANTAUPRAPAT) – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat mengakui belum membayarkan jasa pelayanan tenaga medis yang andil dalam penanganan pasien Covid-19 sejak tahun 2021. Jumlahnya cukup fantastis, berkisar Rp9 miliar.

Ketua Tim Penanganan Covid-19 RSUD Rantauprapat, dr Guntur Ginting, pembayaran jasa pelayanan tenaga medis pasien Covid-19 itu terkendala akibat tertangkapnya mantan bupati Labuhanbatu, Erick Adtrada Ritonga, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Januari 2024.

"Yang bisa saya sampaikan, menurut keterangan manajemen belum ada regulasi (Peraturan Bupati – Red) pembagian jasa. Itu saja," katanya saat dikonfirmasi ikabina.com, Senin (17/03).

Terkait jumlah dana yang tertahan dan harus dibayarkan, Guntur mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlahnya. Namun, diperkirakan jumlah dana itu berkisar Rp9 miliar.

Jumlah ini selaras dengan penjelasan Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD Rantauprapat, Sopar Sitorus SKM, yang menyebut hingga kini dana yang ada masih berada di rekening RSUD Rantauprapat.

”Di Bank Mandiri. Totalnya Rp9.003.747.500. Bunganya ada," kata Sopar Sitorus, seperti dilansir Media, Minggu (16/3), tanpa memastikan kapan dana tersebut dibayarkan kepada tenaga medis yang berhak. 

Terpisah, Direktur RSUD Rantauprapat, dr H Syafril RM Harahap SpB melalui Kabag Sekretariat dr H Nauli Asdam, mengatakan dana terkait penanganan Covid-19 tersebut diterima dari Kementerian Kesehatan pada bulan November 2023.

"Uang dikirim berdasarkan klaim. Klaim terakhir dikirim Kementerian Kesehatan pada November 2023. Kemudian pada Januari 2024, Bupati Labuhanbatu tersangkut masalah hukum sehingga Perbupnya belum diteken," jelas Nauli Asdam, Jumat (14/3) pekan lalu, seperti dilansir media.

Terungkapnya masalah belum dibayarkannya jasa pelayanan tenaga medis penanganan pasien Covid-19 di kabupaten Labuhanbatu ini, setelah akun tiktok @perawat rsud rantauprapat memposting video yang berisi narasi kekesalan kepada manajemen RSUD Rantauprapat. 

"RSUD Rantauprapat satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang belum membayar jasa pelayanan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19" tulis pemilik akun tiktok @perawat rsud rantauprapat di salah satu video yang di posting.

Selain itu, akun tiktok yang sama juga menuliskan “"Manajemen RSUD minta bagian dana Covid, 30/70%. Dokter dan perawat yang bertugas di ruang Covid 30%, sedangkan 70% bagian manajemen dan bos-bos itu. Dokter dan perawat tidak setuju, karena itu sampai saat ini dana tidak dicairkan". [ibc - 001]

Apa reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow